Meeting dua hari di Grand Istana Rama daerah Kuta, Bali telah selesai dengan menyisakan kepenatan dan kekurang tiduran yang sangat membutuhkan refreshing. Acara dilanjutkan City tour dengan rute Pura Luhur Ulu Watu, Dream land dan terakhir garuda Wisnu Kencana serta dilanjutkan dengan shopping season di Joger dan Krisna.
Waktu tidur yang cukup sedikit membuat aku harus menelan ludah dengan menu sarapan yang sangat tidak menggoda selera, cukup roti dan buah serta secangkir teh manis sebagai pengganjal perut agar tidak sakit.
Angka 08.00 pagi waktu Indonesia timur Ketua panitia memerintahkan untuk segera masuk kedalam bus sewaan White Horse dan bersiap untuk berangkat. Ada dua bus, satu untuk rombongan Indonesia Timur dan satu untuk Indonesia bagian barat, aku termasuk kedalam Indonesia barat.
Berangkat |
Perjalanan ini sedikit membosankan karena ngantuk yang melanda, namun salah satu rekan berusaha melawak dan menghadirkan lagu-lagu untuk menggunting kepenatan dua hari meeting. Pandanganku terbawa oleh kanan kiri jalan yang terkadang dihiasi pepohonan yang hijau, dengan jalan yang berkelok kadang menurun dan kadang menaik, menyebabkan rasa mual mungkin karena masih jet leg.
Awan putih dalam lembaran langit yang biru segar memberikan sudut romantisme menemani perjalananku menikmati pulau Dewata Bali.
Dibutuhkan waktu kurang lebih satu setengah jam, akhirnya dua bus rombongan memasuki areal parkir dan disambut dengan cuaca yang sangat panas di jam 10 lewat. Panitia rombongan membeli tiket dengan harga 3.000 rupiah per orang dan ditarik retribusi 1.000 rupiah per orang.
Kami diberikan selembar kain, bisa digunakan untuk penutup/ kain bagi yang berpakaian mini ataupun hanya sebagai pengikat saja. Warnanya ada yang kuning, ungu dan ada yang biru.
Kain sebagai pengikat |
Petugas yang berada disana atau bahasa kerennya guide memberikan arahan kepada kami, bahwa ada suatu peraturan yang harus dipatuhi salah satunya bagi wanita yang belum bersuci dilarang masuk kedalam pura, dan perhatian juga bagi yang mengenakan kacamata harap untuk tidak dipergunakan, kemudian perhiasan yang mencolok dan tidak menenteng tas plastik, *kera akan menyangka yang dibawa adalah kacang buat si kera manis tersebut.
Benar juga, belum ada satu menit si abang yang berasal dari malang sedang berpose tiba-tiba... kelimpungan kaca matanya dibawa si kera lihai itu.
Dag dig dug aku dan teman-teman wanita memasuki area pure, hm.... aroma basah dari pepohonan dan ups, kera-kera bersliweran di jalan masuk, benar-benar tidak rela mengeluarkan kamera *takut benar-benar disantap kera-kera yang banyak sekali.
Memasuki lebih dalam areal Uluwatu, diberikan sajian pemandangan yang luar biasa indah. Pura Uluwatu menjadi terkenal akan keindahannya karena tepat dibawah Pura tersebut adalah hamparan pantai Pecatu dengan pemandangan air yang biru dan ombak yang meneriakkan keagungan keindahan ciptaan-Nya. Alam Bali memang benar-benar cantik, indah dan Subhanalloh berikut rekaman gambar yang tidak begitu banyak karena takut dirampas oleh kera.
Dok. Pribadi |
Karangnya |
Dok. Pribadi |
Dok. Pribadi |
Dok. Pribadi |
Dok. Pribadi |
Dok. Pribadi |
Salah satu jalan setapak |
Ada beberapa teman yang mendapat sambutan luar biasa dari kera, lagi-lagi saat sesi foto bersama yang gagal diadakan karena dari barisan belakang terdengar teriakan *ternyata dompet yang dipegang dengan cara ditenteng diambil kera, dibuka dan uang didalamnya disobek kemudian dimakan *wow.
Ketegangan berikutnya, saat itu aku berada dibarisan terdepan tiba-tiba ada kera yang berjalan pelan, pelan dan pelan dan tiba-tiba jeritan dari rekan manajer membubarkan sesi foto bersama karena *lagi-lagi nich... kaca mata di lirik oleh kera itu *dalam hati si kera gak suka kali ya melihat manusia menggunakan kaca mata.
Bukan hanya kaca mata saudara-saudara, ada informasi yang tidak sempat kulihat, sandal plastik diperebutkan antara teman dari Bandung dengan kera yang ingin fashionable juga, karena si geulis ini mempertahankan sandalnya eh...si kera tertarik dengan jilbabnya *waduh..gak ngebanyangin dech.
Setelah semua berkumpul, akhirnya kami memutuskan untuk cepat-cepat mengakhiri kunjungan di Pura Luhur Uluwatu setelah menikmati pemandangan alam yang begitu menyajikan keindahan dan suasana alam yang eksotik.
***
No comments:
Post a Comment